![]() |
Hakekat Mustika |
Jenglot adalah figur berbentuk manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Dalam dunia spiritual, jenglot adalah sosok mistis berbentuk manusia yang memfosil ratusan tahun mungkin ribuan tahun & menciut. Walaupun sudah menjadi mumi ratusan tahun, namun Jenglot masih menyimpan kekuatan mistis yg besar bagi mereka yg percaya.
Jenglot adalah penjelmaan dari para Batara/orang sakti/petapa yang hidup ribuan tahun yg lalu. Jenglot adalah benda mati yg masih hidup tapi hidup dalam alam kematiannya Jenglot diyakini memiliki kekuatan mistis yg besar.
Beberapa jenglot ada yg dinamai dengan Bethoro Karang, jenis kelamin pria , konon bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan dan lain-lain. Lalu Bethoro Katon, konon berjenis kelamin wanita, di mana selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai pengasih. Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman.
Beberapa jenglot ada yg dinamai dengan Bethoro Karang, jenis kelamin pria , konon bisa membantu kelancaran usaha, menjaga keselamatan dan lain-lain. Lalu Bethoro Katon, konon berjenis kelamin wanita, di mana selain membantu melancarkan usaha juga bisa dipakai sebagai pengasih. Begawan Kapiworo, katanya penjelmaan kera putih, ada hubungan dengan Anoman.
Masyarakat Indonesia meyakini jenglot sebagai makhluk yang memiliki kekuatan mistik dan dapat mengundang bencana jika tidak dapat merawat dengan baik dan benar.
Secara sosio realistis jenglot merupakan binatang yang sangat lambat dalam bergerak hingga tak mungkin dapat bertahan hidup lama, jenglot hidup di hutan belantara penuh dengan pohon raksasa tempat persembunyiannya. jenglot hanya mampu keluar dimalam hari karena tak ada binatang buas dan manusia yang akan mengganggunya dan menyebabkan kepunahan. Dan dalam mitos jenglot dianggap memiliki kesaktian/kekuatan mistis seumpama dewa wisnu dengan sakti garuda dan siwa dengan sakti lembu (sakti=wahana/kendaraan/wadah/istri)
Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup setelah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ mahluk hidup) namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.
Setelah diperiksa oleh Dokter Djaja Surya Atmaja dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kulit itu memiliki DNA mirip primata sejenis manusia. Akan tetapi, penyelidikan asal usul jenglot secara medis hanya dihentikan sampai di sana karena pemilik jenglot tidak mengizinkan jenglot dibedah, agar tidak ada hal buruk yang terjadi.